Halo Good people..... hari ini kita berjumpa lagi.
semoga selalu dalam keadaan yang luar biasa baik dan terberkati.
Saat sedang duduk-duduk di kampus, tiba-tiba
terpikirkan oleh saya tentang nasib kita sebagai manusia yang hidup di dunia
ini. Waktu kita diciptakan, kita sudah membawa nasib kita sendiri-sendiri untuk
masa depan kita, entah itu nasib baik atau buruk. Nasib yang kita alami identik
denga hal-hal yang tidak terduga atau kejadian yang tidak kita duga. Saat kita
mengalami sebuah kejadian yang baik maupun buruk yang tidak diduga tersebut,
sering kita berceloteh “Ya sudahlah memang ini nasib saya” atau “Sudah nasib
saya menjadi orang yang beruntung”.
Apa sebenarnya
yang dimaksudkan dengan nasib?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, nasib adalah
sesuatu yang sudah ditentukan oleh Tuhan atas diri seseorang. Nasib itu terdiri
dari dua yaitu nasib baik dan nasib buruk. Nasib baik identik dengan
keberuntungan dan nasib buruk sendiri identik dengan kemalangan.
Bagaimanakah nasib
dapat terbentuk?
Berdasarkan pengertian di atas nasib dapat terbentuk
karena sudah ditentukan oleh Tuhan. Saat kita diciptakan oleh Tuhan, Dia sudah
memberikan kita semua nasib yang baik. kenapa begitu? Karena Tuhan adalah
Mahabaik dan tidak pernah memberikan yang buruk untuk kita. Artinya saat kita
diciptakan kita hanya membawa nasib baik. Lalu bagaimanakah nasib buruk dapat
terbentuk? Nasib buruk terbentuk dapat terjadi karena ada beberapa alasan
yaitu,
- Nasib buruk tersebut sebagai proses membantu untuk mendewasakan kita.
- Nasib buruk terjadi karena pikiran kita juga penuh dengan keburukan dan negatif
- Nasib buruk terjadi karena kita melanggar peraturan atau larangan.
- Nasib buruk terjadi sebagai pembalasan atau karma terhadap perbuatan-perbuatan kita di masa lalu.
Bagaimana cara
kita menyikapi nasib tersebut?
Saat kita memperoleh kebaikan maupun keburukan,
janganlah langsung terlena atau mengutuki tetapi selalulah untuk mencoba
merefleksikan semua hal tersebut. Nasib baik yang kita dapat perlulah untuk
disyukuri dan diambil hikmahnya agar nasib baik tersebut selalu terjadi. Jangan
cepat puas, terlena, atau bangga karena kita tidak tahu sampai kapan
kebahagiaan tersebut akan bertahan? Dengan terus menjadi manusia yang sadar,
kita akan terhindar dari kesombongan dan keangkuhan. Untuk nasib buruk yang
kita alami, janganlah bersedih, takut, dan menyesali diri, tetapi hal ini
merupakan kesempatan kita untuk kembali bersyukur untuk proses pendewasaan yang
Tuhan selalu sediakan untuk kita. Hal buruk tersebut harus kita ambil hikmahnya
dan jadikan sebagai tambahan ke dalam kamus pengalaman hidup kita. Dengan
adanya nasib buruk, kita selalu didorong untuk selalu membaharui diri dan
melihat di bagian mana kesalahan kita. Nasib buruk mampu membentuk diri kita
menjadi manusia yang bernasib baik, bila kita selalu mau untuk melihat diri kita dan mengevalusikannya.
Jangan lupa berdoa agar kita selalu dihindari dari nasib buruk.
Selalu semangat ya dan jangan lupa tersenyum....
Terima kasih.... Tuhan memberkati kita....