i.
Nama
Nama
asli : Numerical
Ability Form A
Nama
Indonesia : Tes Berhitung
ii.
Jenis tes
Tes
berhitung termasuk dalam jenis tes numerik karena soal-soal yang disajikan
berupa angka-angka. Tes ini juga masuk dalam jenis tes individual
maupun kelompok karena tes ini bisa dilakukan sendiri atau kelompok.
iii.
Jumlah soal
Tes berhitung ini
memiliki jumlah soal sebanyak 40 butir soal.
iv.
Waktu
Waktu pengerjaan tes
ini adalah 30 menit dan 5-10 menit untuk waktu instruksi.
v.
Prosedur pengerjaan
Prosedur pengerjaan tes
ini adalah:
·
Mengisi identitas pada lembar
kerja tes (Nama, jenis kelamin, umur, tanggal testing, nomor, sekolah, kelas,
tester).
·
Sebelum mengerjakan tes,
testee di minta untuk mendengarkan tester membacakan petunjuk bagaimana mengerjakan
tes berhitung ini.
·
Setelah selesai petunjuk di
bacakan, kemudian testee di minta untuk mulai mengerjakan tes dalam waktu 30
menit. Semua testee memiliki waktu pengerjaan yang sama rata.
·
Jangan dibuka dulu buku ini
sampai ada perintah.
·
Dalam mengerjakan tes, testee
di minta untuk menyelesaikan soal-soal angka dengan cara menghitung dan memilih
jawaban yang sudah disediakan pada opsion-opsion setiap nomor.
·
Tiap jawaban harus dipilih
yang paling sederhana.
·
Kerjakan semua perhitungan
pada kertas yang disediakan atau pada ruang kosong lembar jawaban. Berilah
tanda silang pada jawaban yang dipilih.
·
Ketika tanda waktu selesai,
testee di minta untuk berhenti mengerjakan tes entah sudah selesai atau belum
·
Hasil tes tersebut akan
dihitung oleh tester atau dihitung bersama-sama dengan testee.
vi.
Langkah-langkah dalam scoring
dan interpretasi
·
Langkah-langkah dalam
menskoring tes berhitung ini adalah:
1. Hitunglah
jumlah jawaban yang benar dan salah. Jawaban yang benar di beri skor 1 untuk
setiap nomor, dan skor 0 untuk jawaban yang salah.
2. Setelah
diperoleh jumlah jawaban yang benar, ditulis pada raw score yang ada pada
lembar jawaban.
3. Jumlah
jawaban yang ada di RS kemudian di cocokan ke dalam tabel presentil atau norma
presentil.
4. Berikut
tabel norma presentil tes berhitung
Persentil
|
Angka
Kasar
|
Keterangan
|
99
95
|
38-40
34-38
|
BS
|
90
85
80
|
32-33
30-31
28-29
|
B
|
75
70
65
|
27
26
24-25
|
S+
|
60
55
50
45
|
23
22
21
19-20
|
S
|
40
35
30
|
18
17
16
|
S-
|
25
20
15
10
5
|
14-15
13
11-12
9-10
6-8
|
K
|
1
|
0-5
|
KS
|
·
Interpretasi
Skor persentil
yang berupa angka ini kemudian di interpretasikan secara kualitatif sesuai
dengan hasil pengukuran individu. Hasil skor individu tersebut menunjukkan
bagaimana kemampuan individu mengerjakan tes berhitung ini dan dituliskan pada baris
dengan makna persentil atau norma persentil. Persentil individu menunjukkan
bagaimana kedudukan atau peringkat seseorang dalam tes berhitung dalam perbandingannya dengan individu-individu
lain yang setingkat. Interpretasi yang berupa hasil skor dan presentil ini
penting untuk membuat kesimpulan mengenai pengukuran terhadap kemampuan
berhitung yang dilakukan, kemudian hasil kesimpulan dijadikan rekomendasi misal
untuk konseling sekolah, pemilihan jurusan atau seleksi dan analisis pekerjaan
yang berhubungan dengan kemampuan berhitung.
a. Kesan/tanggapan
setelah mengerjakan tes
Kesan
saya setelah mengerjakan tes ini adalah ternyata soal ini memiliki tingkat
kesulitan yang berbeda-beda pada setiap nomornya. Soal ini membutuhkan
kecepatan dan ketepatan, sehingga dalam pengerjaannya kadang satu soal
menghabiskan banyak waktu. Untuk menyelesaikan soal ini kita harus benar-benar
memasangkan rumus yang sesuai dan memahami langkah-langkah dalam mengerjakan
setiap soal. Alhasil dalam waktu 30 menit saya tidak sampai selesai mengerjakan
tes tersebut, saya hanya mampu mengerjakan 19 nomor itupun tidak berurutan
karena sudah lupa denan rumus-rumusnya.
b. Kekuatan
dan kelemahan tes
Ø Kekuatan
tes ini adalah:
1.
Tes ini mengukur kemampuan berfikir
dengan angka, penguasaan hubungan numerik, misalnya penjumlahan yang sederhana,
sehingga tes ini disebut arithmetic compulation bukan arithmetic reasoning.
2.
Tes ini digunakan untuk
melakukan prediksi dalam bidang pendidikan dan pekerjaan (Bennett, 1952, p. 1).
Bidang pendidikan meliputi matematika, fisika, kimia, teknik, ilmu sosial,
bahaa Inggris (untuk bahasa Inggris harus bersama – sama dengan verbal
reasoning, sentence, dan spelling).
3.
Walaupun tes ini mengukur aspek yang
sederhana, bersama – sama dengan verbal reasoning dari DAT dapat mengukur
kemampuan belajar secara umum (general learning ability).
4.
Tes ini bisa diberikan secara
individual maupun klasikal.
Ø
Kelemahan tes ini adalah:
1.
Waktu untuk mengerjakan tes ini
sangat kurang.
2.
Untuk beberapa soal, bentuk soalnya
ditulis dalam bentuk yang tidak familiar seperti yang biasa di dapat di bangku
sekolah, sehingga membuat testee bingung.
c. Hasil tes
Nama : Maria Titian Moi Lay
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur :
19 tahun
Tgl. Testing : 27 Oktober 2015
Nomor : 071
Sekolah : Universitas Sanata Dharma
Kelas : B
Testeer : Ibu Retno
Scorer : Angela Septaria Mentari Manao
Score (RS) : 19
Stanel (WS) :
Persentil : 45 % (S)
RANGKUMAN
1.
Tanggapan saya terhadap tes
berhitung ini adalah tes ini sepenuhnya benar mengukur kemampuan berhitung saya
saat ini. Hal ini dikarenakan kemampuan berhitung saya telah menurun karena
sudah hampir setahun lebih berkuliah di prodi BK, yang keseluruhan mata
kuliahnya tidak menggunakan rumus, berbeda saat masih duduk di bangku SMA dan
duduk di jurusan IPA yang kesehariannya mengerjakan soal-soal berumus.
2. Sandungan
yang mungkin saya hadapi terkait dengan kemampuan berhitung saya adalah saya tidak mampu untuk berpikir cepat dan tepat
untuk hal-hal yang berkaitan dengan soal berhitung yang tingkatannya sudah
mulai sulit. Saya cenderung berpikir lama untuk menemukan jawabannya sehingga
menghabiskan banyak waktu. Dalam memilih bidang pekerjaan pun untuk bidang yang
berkaitan dengan berhitung tidak akan mungkin bisa saya masuki.