i.
Nama
Nama
asli : Clerical Speed and Accuracy
Nama
Indonesia : Tes Cepat dan Teliti
ii.
Jenis tes
Tes
berhitung termasuk dalam jenis tes verbal dan tes numerik karena soal-soal yang
disajikan berupa huruf-huruf dan angka-angka. Tes ini juga masuk dalam jenis
tes individual maupun kelompok karena tes ini bisa dilakukan sendiri atau
kelompok.
iii.
Jumlah soal
Tes berhitung ini memiliki
jumlah soal sebanyak 200 butir soal untuk II
bagian dan per bagiannya memiliki 100 butir soal.
iv.
Waktu
Waktu pengerjaan tes
ini adalah 5 menit untuk bagian I dan 3 menit untuk bagian II.
v.
Prosedur pengerjaan
Prosedur pengerjaan tes
ini adalah:
·
Mengisi identitas pada lembar
kerja tes (Nama, sexe, umur, tanggal testing, nomor seleksi, sekolah, kelas,
tester).
·
Sebelum mengerjakan tes,
testee di minta untuk mendengarkan tester membacakan petunjuk bagaimana
mengerjakan tes berhitung ini.
·
Setelah selesai petunjuk di
bacakan, kemudian testee di minta untuk mulai mengerjakan tes dalam waktu 5 menit untuk bagian I dan 3 menit untuk
bagian II . Semua testee memiliki waktu pengerjaan yang sama rata.
·
Dalam mengerjakan tes, testee
di minta untuk melihat kombinasi yang diberi garis bawah, kemudian melihat
kombinasi yang serupa di belakang nomor soal pada lembar jawaban yang tersedia
dan memberinya garis bawah.
·
Jika sudah selesai
mengerjakan soal-soal sebelum waktunya berakhir, periksalah kembali pekerjaan.
·
Jangan sekali-kali
melanjutkan ke bagian II sebelum ada perintah.
·
Bekerjalah secepat-cepatnya.
·
Ketika tanda waktu selesai,
testee di minta untuk berhenti mengerjakan tes entah sudah selesai atau belum.
·
Hasil tes tersebut akan
dihitung oleh tester atau dihitung bersama-sama dengan testee.
vi.
Langkah-langkah dalam scoring
dan interpretasi
·
Langkah-langkah dalam
menskoring tes berhitung ini adalah:
1. Skor
yang akan dihitung dan dinilai hanya pada bagian II , bagian I tidak di skor
(hanya dianggap sebagai latihan).
2. Hitunglah
jumlah jawaban yang benar dan salah. Jawaban yang benar di beri skor 1 untuk
setiap nomor, dan skor 0 untuk jawaban yang salah.
3. Setelah
diperoleh jumlah jawaban yang benar, ditulis pada raw score yang ada pada
lembar jawaban.
4. Jumlah
jawaban yang ada di RS kemudian di cocokan ke dalam tabel presentil atau norma
presentil.
5. Berikut
norma score tes cepat dan teliti.
Persentil
|
Angka
Kasar
|
Keterangan
|
93
<
85-92
81-84
|
99
97
95
|
BS
|
77-80
75-76
73-74
|
90
85
80
|
B
|
71-72
70
68-69
|
75
70
65
|
S+
|
66-67
65
64
62-63
|
60
55
50
45
|
S
|
61
60
58-59
|
40
35
30
|
S-
|
57
55-56
53-54
50-52
47-49
|
25
20
15
10
5
|
K
|
43-46
<
42
|
3
1
|
KS
|
·
Interpretasi
Norma skor
yang berupa angka ini kemudian di interpretasikan secara kualitatif sesuai
dengan hasil pengukuran individu. Hasil skor individu tersebut menunjukkan
bagaimana kemampuan motorik individu dalam mengerjakan tes cepat dan telti ini,
dandituliskan pada baris norma score. Norma
score individu menunjukkan bagaimana kedudukan atau peringkat seseorang dalam tes
cepat dan teliti dalam perbandingannya dengan individu-individu lain yang
setingkat. Interpretasi yang berupa hasil skor dan norma score ini penting
untuk membuat kesimpulan mengenai pengukuran terhadap kemampuan cepat dan
teliti yang dilakukan, kemudian hasil kesimpulan dijadikan rekomendasi misal digunakan untuk konseling sekolah atau untuk seleksi para pelamar pekerjan
tertentu.
a. Kesan/tanggapan
setelah mengerjakan tes
Kesan
saya setelah mengerjakan tes ini adalah ternyata soal ini sangat asyik. Soal
ini membutuhkan kecepatan dan ketelian, sehingga dalam pengerjaannya kita harus
benar-benar cepat dan berusaha agar bisa menemukan jawaban yang benar dengan
cepat. Waktu pengerjaan yang hanya 3 menit membuat saya hanya mampu
mengerjakan 46 soal dari 100 soal pada
bagian II.
b. Kekuatan
dan kelemahan tes
Ø Kekuatan
tes ini adalah:
1.
Tes ini mengukur respon subjek
terhadap tugas–tugas atau pekerjaan yang menyangkut kecepatan persepsi (dari
stimulus yang bersifat sederhana), kecepatan respon terhadap kombinasi huruf
dan angka, ingatan yang sifatnya tidak lama (momentary relation).
2.
Tes ini dapat digunakan untuk
konseling sekolah (siswa yang mendapatkan skor rendah dalam tes ini kemungkinan
mengalami kesulitan dalam kecepatan dan presisi misalnya) atau untuk seleksi
para pelamar pekerjan tertentu.
3.
Karena tes ini
dapat meramalkan produktivitas seseorang dalam mengerjakan
pekerjaan–pekerjaan rutin yang melibatkan masalah persepsi dan pemberian tanda–tanda
maka yang terutama tes ini dibutuhkan untuk pekerja–pekerjaan “clerical”.Misalnya
“Filing, Coding, Stock Room Work.”
4.
Tes ini bisa diberikan secara
individual maupun klasikal.
Ø
Kelemahan tes ini adalah:
1.
Waktu untuk mengerjakan tes ini
sangat kurang.
2.
Jumlah soal yang diberikan tidak
sebanding dengan waktu yang diberikan.
c. Hasil tes
Nama : Maria Titian Moi Lay
Sexe : Perempuan
Umur :
19 tahun
Tgl. Testing : 27 Oktober 2015
Nomor : 027
Sekolah : Universitas Sanata Dharma
Kelas : B
Testeer : Ibu Retno
Scorer : Angela Septaria Mentari Manao
Score (RS) : 46
Stanel (WS) :
Norma Score : 3 (KS)
RANGKUMAN
1.
Tanggapan saya terhadap tes
cepat dan teliti ini adalah dalam mengerjakan tes ini sangat dibutuhkan
kecepatan dan ketelitian. Melalui tes ini kemampuan motorik dan koordinasi
antara mata, otak, dan tangan kita dilatih. Melalui tes ini juga saya dapat
mengetahui bahwa dalam hal cepat dan teliti, saya masih kurang mampu.
2. Sandungan
yang mungkin saya hadapi terkait dengan kemampuan cepat dan teliti adalah saya masih kurang mampu untuk berpikir cepat dan
tepat. Hal ini akan membuat saya sulit dalam mengerjakan soal sejenis dan
membuat saya tidak bisa maksimal dalam mengerjakan soal ujian dikarenakan saya
kurang cepat sehingga membuat saya kehabisan waktu. Hal lainnya adalah jawaban
saya pasti akan banyak salahnya karena saya kurang teliti karena mengejar
waktu. Sebagai konselor saya belum tentu bisa maksimal dalam memabntu
siswa-siswi saya yang mengalami permasalahan ini, karena saya sendiri kurang
mampu dalam hal ini.