a.
Nama
Nama
asli : Space Relation
Nama
Indonesia : Tes Ruang Bidang
b.
Jenis tes
Tes
berhitung termasuk dalam jenis tes non verbal artinya materi soalnya tidak
diberikan dalam bentuk tulisan ataupun bacaan melainkan dalam bentuk
gambar-gambar. Tes ini juga masuk dalam jenis
tes individual maupun kelompok karena tes ini bisa dilakukan sendiri atau
kelompok.
c.
Jumlah soal
Tes berhitung ini
memiliki jumlah soal sebanyak 60 butir soal.
d.
Waktu
Waktu pengerjaan tes
ini adalah 30 menit dan 5-10 menit untuk waktu instruksi.
e.
Prosedur pengerjaan
Prosedur pengerjaan tes
ini adalah:
·
Mengisi identitas pada lembar
kerja tes (Nama, jenis kelamin, umur, tanggal testing, nomor, sekolah, kelas,
tester).
·
Sebelum mengerjakan tes,
testee di minta untuk mendengarkan tester membacakan petunjuk bagaimana
mengerjakan tes berhitung ini.
·
Setelah selesai petunjuk di
bacakan, kemudian testee di minta untuk mulai mengerjakan tes dalam waktu 30
menit. Semua testee memiliki waktu pengerjaan yang sama rata
·
Dalam mengerjakan tes, testee
di minta untuk memilih pola bangunan yang paling sesuai dengan kerangka
bangunan yang ada pada soal. Kemudian jawaban yang dipilih diberi tanda silang.
·
Ketika tanda waktu selesai,
testee di minta untuk berhenti mengerjakan tes entah sudah selesai atau belum
·
Hasil tes tersebut akan
dihitung oleh tester atau dihitung bersama-sama dengan testee.
f.
Langkah-langkah dalam scoring
dan interpretasi
·
Langkah-langkah dalam
menskoring tes berhitung ini adalah:
1. Hitunglah
jumlah jawaban yang benar dan salah. Jawaban yang benar di beri skor 1 untuk
setiap nomor, dan skor 0 untuk jawaban yang salah.
2. Untuk
mendapatkan raw score, jumlah jawaban yang benar dikurangi jawaban yang salah.
3. Setelah
diperoleh jumlah jawaban yang benar, ditulis pada raw score yang ada pada
lembar jawaban.
4. Berdasarkan
hasil raw score kita bisa membuat analisis sendiri mengenai kemampuan ruang
bidang kita (tes ini belum memiliki tabel persentil).
·
Interpretasi
Dalam tes ruang ini, belum ada norma persentil atau
norma score yang dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan kita dalam ruang
bidang. Berdasarkan hasil score yang kita dapat, kita mampu dengan sendirinya
menghitung sampai jeauh mana atau sebatas mana kemampuan dalam ruang bidang.
Skor individu menunjukan bagaimana kedudukan atau peringkat
seseorang dalam tes berhitung dalam
perbandingannya dengan individu-individu lain yang setingkat. Interpertasi yang
berupa hasil skor penting untuk membuat kesimpulan mengenai pengukuran terhadap
kemampuan dalam mengenal bidang 3 dimensi sehingga dapat membantu dalam
merekomendasikan dalam hal bidang studi maupun bidang pekerjaan sesuai
kemampuan.
g. Kesan/tanggapan
setelah mengerjakan tes
Kesan
saya setelah mengerjakan tes ini adalah ternyata untuk memahami ruang 3 dimensi
cukup sulit. Setiap pilihan jawaban dalam setiap soal mampu membuat kita
bingung dan memeras otak kita untuk memahami dan menemukan mana ruang bidang
yang paling sesuai. Dalam pengerjaanya soal ini kita membutuhkan banyak
kesabaran untu memecahkan mana pilihan gambar yang paling sesuai. Dari 60 soal
saya hanya mampua mengerjakan dengan benar 30 soal.
h. Kekuatan dan kelemahan tes
Ø Kekuatan
tes ini adalah:
1.
Tes Pola atau Space Relations
dimaksudkan untuk mengungkap atau mengukur kemampuan mengenal barang – barang
kongkrit melalui proses penglihatan khususnya mengenl barang secara tiga
dimensi.
2.
Tes ini digunakan untuk khusus
untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan seseorang mengenal ruang tiga
dimensi, baik untuk bidang studi maupun untuk pekerjaan. Kemampuan
ini diperlukan sekali dalam bidang – bidang perencanan desain pakaian,
arsitektur, seni, dekorasi, atau bidang – bidang lain yang membutuhkan
pengamatan tiga dimensi. Prediksi paling baik untuk engineering,
mechanical design, dan plane geometri.
3.
Butir – butir soal dibuat agar
testi dapat mengkonstruksikan barang dengan pola yang tersedia secara tepat.
Jadi subjek/testi harus dapat memanipulasi secara mental, mempunyai kreasi
terhadap sesuatu Struktur barang tertentu dengan perencanaan yang baik.
4.
Tes ini bisa diberikan secara
individual maupun klasikal.
Ø
Kelemahan tes ini adalah:
1.
Tes ini tidak memiliki norma
presentil.
2.
Testee diminta untuk memahami
kemampunnya sendiri hanya berdasarkan hasil skor.
i.
Hasil tes
Nama : Maria Titian Moi Lay
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur :
19 tahun
Tgl. Testing : 29 Oktober 2015
Nomor :
Sekolah : Universitas Sanata Dharma
Kelas : B
Testeer : Ibu Retno
Scorer : Rahmi Suciana
Score (RS) : 30 – 30 = 0
Stanel (WS) :
Persentil :
RANGKUMAN
1.
Tanggapan saya terhadap tes
berhitung ini adalah hasil tes ini benar menggambarkan kemampuan saya dalam
ruang bidang. Dalam mengerjakan soal yang berhubungan dengan ruang bidang, saya
dari dulu telah mengalami kendala dan lemah dalam hal ini. Soal-soal dalam tes
ruang bidang ini membuat kita harus benar-benar menggunakan hipotesis dan
berpikir abstrak untuk dapat menemukan mana jawaban yang benar.
2. Sandungan
yang mungkin saya hadapi terkait dengan kemampuan ruang bidang adalah saya
sangatlah lemah dalam menyelesaikan segala sesuatu yang berkaitan dengan ruang
bidang. Saya mudah sekali menyerah bila mendapatkan soal yang berkaitan dengan
ruang bidang sehingga membuat saya tidak maksimal dalam mengerjakannya. Sebagai
seorang konselor saya pastinya akan melibatkan ahli lain yang lebih mampu dalam
ruang bidang untuk membantu permasalahan siswa-siswi yang juga mengalami
kesulitan dalam ruang bidang.