Senin, 07 Desember 2015

TES RUANG BIDANG (Space Relation)



a.       Nama
Nama asli                    : Space Relation
Nama Indonesia          : Tes Ruang Bidang
b.      Jenis tes
Tes berhitung termasuk dalam jenis tes non verbal artinya materi soalnya tidak diberikan dalam bentuk tulisan ataupun bacaan melainkan dalam bentuk gambar-gambar. Tes ini juga masuk dalam jenis tes individual maupun kelompok karena tes ini bisa dilakukan sendiri atau kelompok.
c.       Jumlah soal
Tes berhitung ini memiliki jumlah soal sebanyak 60 butir soal.
d.      Waktu
Waktu pengerjaan tes ini adalah 30 menit dan 5-10 menit untuk waktu instruksi.
e.       Prosedur pengerjaan
Prosedur pengerjaan tes ini adalah:
·         Mengisi identitas pada lembar kerja tes (Nama, jenis kelamin, umur, tanggal testing, nomor, sekolah, kelas, tester).
·         Sebelum mengerjakan tes, testee di minta untuk mendengarkan tester membacakan petunjuk bagaimana mengerjakan tes berhitung ini.
·         Setelah selesai petunjuk di bacakan, kemudian testee di minta untuk mulai mengerjakan tes dalam waktu 30 menit. Semua testee memiliki waktu pengerjaan yang sama rata
·         Dalam mengerjakan tes, testee di minta untuk memilih pola bangunan yang paling sesuai dengan kerangka bangunan yang ada pada soal. Kemudian jawaban yang dipilih diberi tanda silang.
·         Ketika tanda waktu selesai, testee di minta untuk berhenti mengerjakan tes entah sudah selesai atau belum
·         Hasil tes tersebut akan dihitung oleh tester atau dihitung bersama-sama dengan testee.
f.       Langkah-langkah dalam scoring dan interpretasi
·         Langkah-langkah dalam menskoring tes berhitung ini adalah:
1.      Hitunglah jumlah jawaban yang benar dan salah. Jawaban yang benar di beri skor 1 untuk setiap nomor, dan skor 0 untuk jawaban yang salah.
2.      Untuk mendapatkan raw score, jumlah jawaban yang benar dikurangi jawaban yang salah.
3.      Setelah diperoleh jumlah jawaban yang benar, ditulis pada raw score yang ada pada lembar jawaban.
4.      Berdasarkan hasil raw score kita bisa membuat analisis sendiri mengenai kemampuan ruang bidang kita (tes ini belum memiliki tabel persentil).
·         Interpretasi
Dalam tes ruang ini, belum ada norma persentil atau norma score yang dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan kita dalam ruang bidang. Berdasarkan hasil score yang kita dapat, kita mampu dengan sendirinya menghitung sampai jeauh mana atau sebatas mana kemampuan dalam ruang bidang. Skor individu menunjukan bagaimana kedudukan atau peringkat seseorang dalam tes berhitung  dalam perbandingannya dengan individu-individu lain yang setingkat. Interpertasi yang berupa hasil skor penting untuk membuat kesimpulan mengenai pengukuran terhadap kemampuan dalam mengenal bidang 3 dimensi sehingga dapat membantu dalam merekomendasikan dalam hal bidang studi maupun bidang pekerjaan sesuai kemampuan.
g.      Kesan/tanggapan setelah mengerjakan tes
Kesan saya setelah mengerjakan tes ini adalah ternyata untuk memahami ruang 3 dimensi cukup sulit. Setiap pilihan jawaban dalam setiap soal mampu membuat kita bingung dan memeras otak kita untuk memahami dan menemukan mana ruang bidang yang paling sesuai. Dalam pengerjaanya soal ini kita membutuhkan banyak kesabaran untu memecahkan mana pilihan gambar yang paling sesuai. Dari 60 soal saya hanya mampua mengerjakan dengan benar 30 soal.
h.       Kekuatan dan kelemahan tes
Ø  Kekuatan tes ini adalah:
1.      Tes Pola atau Space Relations dimaksudkan untuk mengungkap atau mengukur kemampuan mengenal barang – barang kongkrit melalui proses penglihatan khususnya mengenl barang secara tiga dimensi.
2.      Tes ini digunakan untuk khusus untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan seseorang mengenal ruang tiga dimensi,  baik untuk bidang studi maupun untuk pekerjaan. Kemampuan ini diperlukan sekali dalam bidang – bidang perencanan desain pakaian, arsitektur, seni, dekorasi, atau bidang – bidang lain yang membutuhkan pengamatan tiga dimensi. Prediksi paling baik untuk engineering, mechanical design, dan plane geometri.
3.      Butir – butir soal dibuat agar testi dapat mengkonstruksikan barang dengan pola yang tersedia secara tepat. Jadi subjek/testi harus dapat memanipulasi secara mental, mempunyai kreasi terhadap sesuatu Struktur barang tertentu dengan perencanaan yang baik.
4.      Tes ini bisa diberikan secara individual maupun klasikal.
Ø  Kelemahan tes ini adalah:
1.      Tes ini tidak memiliki norma presentil.
2.      Testee diminta untuk memahami kemampunnya sendiri hanya berdasarkan hasil skor.
i.        Hasil tes
Nama               : Maria Titian Moi Lay
Jenis Kelamin  : Perempuan
Umur               : 19 tahun
Tgl. Testing     : 29 Oktober 2015
Nomor             :
Sekolah           : Universitas Sanata Dharma
Kelas               : B
Testeer             : Ibu Retno
Scorer              : Rahmi Suciana
Score (RS)       : 30 – 30 = 0
Stanel  (WS)    :
Persentil          :


RANGKUMAN
1.      Tanggapan saya terhadap tes berhitung ini adalah hasil tes ini benar menggambarkan kemampuan saya dalam ruang bidang. Dalam mengerjakan soal yang berhubungan dengan ruang bidang, saya dari dulu telah mengalami kendala dan lemah dalam hal ini. Soal-soal dalam tes ruang bidang ini membuat kita harus benar-benar menggunakan hipotesis dan berpikir abstrak untuk dapat menemukan mana jawaban yang benar.
2.      Sandungan yang mungkin saya hadapi terkait dengan kemampuan ruang bidang adalah saya sangatlah lemah dalam menyelesaikan segala sesuatu yang berkaitan dengan ruang bidang. Saya mudah sekali menyerah bila mendapatkan soal yang berkaitan dengan ruang bidang sehingga membuat saya tidak maksimal dalam mengerjakannya. Sebagai seorang konselor saya pastinya akan melibatkan ahli lain yang lebih mampu dalam ruang bidang untuk membantu permasalahan siswa-siswi yang juga mengalami kesulitan dalam ruang bidang.




0 komentar: