STRES NO!
MOTIVASI YES!
UN AKU SIAP
MODUL
Disusun
Sebagai Pelaksanaan Tugas Mata Kuliah Biopsikologi
Dosen pengampu
Drs. R. Budi Sarwono, M. A.
Di susun
O
L
E
H
Maria Titian
Moi Lay 141114052
BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
A. Pengantar
Dalam modul ini, peserta diajak untuk mengenal apa itu stres, bagaimana
cara mengatasi stres dalam menghadapi UN dan memberikan motivasi agar berhasil
dalam UN. Diharapkan setelah mempelajari modul ini, peserta menjadi orang yang
siap untuk menghadapi UN dan selalu termotivasi untuk menjadi berhasil
mengatasi stres.
B. Tujuan
1. Peserta mampu mengenali stres yang sering
dihadapi, terutama stres menjelang UN.
2. Peserta mampu menuliskan perilaku diri saat stres
menjelang UN
3. Peserta mampu melakukan relaksasi diri untuk
menghilangkan stres menjelang ujian
4. Peserta mampu memotivasi diri agar semangat dalam
menghadapi ujian
5. Peserta mampu menuliskan hasil yang ingin di
capai agar berhasil dalam menghadapi UN.
C. Pokok Bahasan
1. Stres
2. Relaksasi Stres
3. Motivasi siap UN
D. Bahan dan Alat
1. Power Point “Stres”
2. Lembar kerja 1: “Perilaku Diri dan Kegiatan
Dikala Stres”
3. Lembar kerja 2: “Kuisioner Gejala-Gejala Stres”
4. Ice Breaking
5. Lagu “Jangan Menyerah”
6. Power Point “Stres Aku Belum Siap Menghadapi UN”
7. Mereduksi Stres
8. Video “Funny Videost”
9. Power Point “Motivasi”
10. Power Point “Motivasi Menghadapi UN”
11. Lembar kerja 3: Niat dan Strategi Sukses UN Tanpa
Stres
12. Video pendek “Orang-orang sukses”
E. Time Schedule
1. Topik bahasan
-
Stres
No! Motivasi Yes! UN AKU SIAP
2. Bidang bimbingan
-
Pribadi-Sosial
3. Fungsi Layanan
-
Preventif
dan Kuratif
4. Sasaran Pelayanan
-
siswa-siswi yang akan menghadapi UN
5. Penyelenggara
-
Guru
pembimbing atau konselor
6. Waktu
-
Semester
1
-
21
November 2015
-
90 menit
7. Media
-
Naskah
-
Laptop
-
Proyektor
Sesi
|
Waktu
|
Durasi
|
Kegiatan
|
Pelaksana
|
I
|
09.00-09.03
|
3”
|
Doa Pembuka
|
Peserta yang ditunjuk
|
09.04-09.07
|
3”
|
Perkenalan secara umum
|
Guru Pembimbing
|
|
09.8-09.18
|
10”
|
Penyampaian materi
“Stres”
|
Guru Pembimbing
|
|
09.19-09.22
|
3”
|
Mengisi lembar kerja 1
|
Peserta
|
|
09.23-09.26
|
3”
|
Mengisi lembar kerja 2
|
Peserta
|
|
09.27-09.32
|
5”
|
Ice breaking
|
Guru Pembimbing dan
Peserta
|
|
09.33-09.36
|
3”
|
Menyanyikan lagu “Jangan
Menyerah”
|
Peserta
|
|
09.37-09.42
|
5”
|
I S
T I R
A H A T
|
Guru Pembimbing dan
Peserta
|
|
II
|
09.43-09.53
|
10”
|
Penyampaian materi
“Stres, Aku Belum Siap Menghadapi Ujian”
|
Guru Pembimbing
|
09.54-10.09
|
15”
|
Mereduksi stres
|
Peserta
|
|
10.10-10.12
|
2”
|
Menonton video “Funny
Videos”
|
Guru Pembimbing dan
Peserta
|
|
III
|
10.13-10.18
|
5”
|
Penyampaian materi
“Motivasi”
|
Guru Pembimbing
|
10.19-10.29
|
10”
|
Penyampaian Materi
“Motivasi Menghadapi UN”
|
Guru Pembimbing
|
|
10.30-10.33
|
2”
|
Mengisi lembar kerja 3
|
Peserta
|
|
10.34-10.39
|
7”
|
Menonton video pendek
orang sukses
|
Guru Pembimbing dan
Peserta
|
|
10.40-42
|
2”
|
Menyampaikan kesimpulan
dan kata-kata motivasi
|
Guru Pembimbing
|
|
10.43-10.45
|
2”
|
Doa Penutup dan sayonara
|
Peserta yang ditunjuk
dan semua Peserta
|
·
Evaluasi
PENDAHULUAN
F. Latar Belakang
Kehidupan sebagai manusia modren sekarang ini tidak hanya menawarkan
kesenangan tetapi juga masalah, kesedihan, tantangan dan masih banyak lagi yang
membuat orang menjadi stres dan hilang semangat. Hanya menjadi manusia saja,
sudah banyak tantangan yang harus dihadapi, apalagi bila menjadi manusia yang
memiliki jabatan dan tanggung jawab khusus. Misalnya, guru, pegawai, polisi,
presiden, siswa, mahasiswa, dan masih banyak lagi.
Kehidupan sebagai seorang siswa di sekolah merupakan tantangan terberat
yang harus dihadapi oleh semua individu yang menempuh pendidikan. Siswa
dituntut untuk selalu aktif, rajin ke sekolah, tepat waktu mengerjakan dan
mengumpulkan tugas, mengikuti kegiatan ekstrakulikuler, mendapatkan nilai yang
baik, menaati peraturan sekolah, mengikuti ujian, dan masih banyak lagi. Dari
sekian banyak kewajiban yang harus dilaksanakan oleh siswa di sekolah, yang
paling membuat siswa stres adalah ujian. Bagi mereka ujian adalah tantangan
terberat yang harus dilewati agar bisa naik ke tingkat berikutnya. Ujian
kenaikan kelas saja begitu menyeramkan dan membuat stres apalagi dengan ujian
nasional. Untuk siswa-siswi yang duduk di bangku kelas 6 SD, 3 SMP, dan 3 SMA,
ujian nasional sama dengan ujian hidup dan mati. Mengapa ini disebut ujian
hidup dan mati? Hal ini karena mereka menganggap masa depan mereka bergantung
pada ujian ini. Bila mereka berhasil dan lulus, masa depan mereka akan semakin
terbuka cerah, tetapi bila mereka gagal kehidupan mereka untuk menjadi orang
berhasil dan sukses sudahlah tertutup rapat. Ujian nasional menjadi momok dan
alasan mengapa siswa-siswi sekarang mudah stres. Stres yang mereka hadapi lebih
kepada ketakutan bahwa mereka mungkin saja tidak akan berhasil. Stres membuat
mereka menjadi tidak nyaman untuk menjalani hidup dan belajar dengan baik.
Stres juga membuat siswa-siswi menjadi orang yang mudah khawatir. Banyak
kejadian buruk yang diakibatkan oleh stres sebelum atau sesudah menghadapi UN,
seperti siswa mwngalami kesurupan, menjadi gampang ketakutan, bahkan bunuh
diri.
Dalam kehidupan, stres merupakan hal yang melekat pada kehidupan. Siapa
saja pun pasti bisa mengalaminya. Tak seorang pun bisa terhindar daripadanya.
Untuk menghindari agar stres yang siswa-siswi sekolah alami tidak berlanjut
pada stres jangka panjang, maka perlu diberikan motivasi jauh-jauh hari atau
beberapa bulan sebelum ujian nasional berlangsung. Motivasi merupakan daya
pendorong tingkah laku individu. Diharapkan dengan pemberian motivasi sebelum
berlangsungnya ujian nasional siwa-siswi lebih memiliki kesiapan mental untuk
menghadapi ujian nasional dan siap untuk belajar dan menghadapi hasilnya nanti.
STRES
A. Apa itu stres?
Stres adalah repon tubuh tidak spesifik terhadap suatu tuntutan yang
dihadapi. Ini bukan ketegangan saraf, melainkan ketegangan tubuh. Stres
menerangkan efek-efek dari reaksi tubuh terhadap tekanan.
Sebagai bagian dan pengalaman hidup, seperti hidup sendiri, stres
merupakan hal yang rumit, kompleks. Karena itu stres dapat dilihat dari suatu
sudut pandang yang berbeda. Dalam peristiwa stres ada sekurang-kurangnya tiga
hal yang saling mengait yaitu: keadaan yang menjadi sumber stres, orang yang
mengalami stres, dan hubungan antara orang yang mengalami stres dengan hal yang
menjadi penyebab stres beserta segala sesuatu yang tersangkut olehnya.
Stres sendiri bisa berakibat baik atau buruk bagi kita. Sebagai manusia,
pengalaman menunjukan bahwa kita membutuhkan kejutan, rangsangan, tekanan.
Stres yang optimal, berperan dan berdampak positif serta membangun bagi kita.
Stres yang baik ini disebut eustress. Sebaliknya ada stres yang merugikan dan
merusak bagi kita. Stres yang negatif ini disebut distress. Karena stres
bersifat subjektif, kita juga dapat berbuat sesuatu untuk menghadapinya.
B. Faktor-Faktor
Ada 3 sumber utama bagi stress, yaitu :
1. Lingkungan
Lingkungan kehidupan memberi berbagai tuntutan
penyesuaian diri seperti antara lain:
o cuaca,
kebisingan, kepadatan,
o tekanan
waktu, standard prestasi, berbagai ancaman terhadap rasa aman dan harga diri
o tuntutan
hubungan antar pribadi, penyesuaian diri dengan teman, pasangan,dengan
perubahan keluarga.
2. Fisiologis
Dari tubuh kita antara lain :
o
perubahan kondisi tubuh: masa
remaja; haid, hamil, meno/andropause, proses menua, kecelakaan, kurang gizi,
kurang tidur, tekanan terhadap tubuh.
o
reaksi tubuh : reaksi terhadap
ancaman & perubahan lingkungan mengakibatkan perubahan pada tubuh kita,
menimbulkan stress.
3. Pikiran kita
Pikiran
menginterpretasi dan menerjemahkan pengalaman perubahan dan menentukan kapan
menekan tombol panik. Bagaimana kita memberi makna/label pada pengalaman dan
antisipasi ke depan, bisa membuat kita relax atau stress
C. Gejala dan Sumber Stres
a. Gejala stres
Kita manusia merupakan
kesatuan antara jiwa dan badan, roh dan tubuh, spritual dan material. Karena
itu bila terkena stres, segala segi dari diri kita terkena. Stres tidak hanya
menyangkut segi lahir, tetapi juga batin kita. Maka tidak mengherankan bila
gejala stres ditemukan dalam segala segi diri kita yang penting: fisik, emosi,
intelektual, dan interpersonal. Gejala stres ini tentu berebda setiap orang karena
pengalaman stres amat berbeda setiap orangnya.
·
Gejala
Fisiologis
Gejala ini merupakan
stres yang menimpa tubuh kita. Saat kita stres tentu tubuh akan memberikan tekanan
sebagai reaksi terhadap stres. Reaksi tubuh ini seperti: Denyut
jantung bertambah cepat, banyak berkeringat (terutama keringat dingin),
pernafasan terganggu, otot terasa tegang, sering ingin buang air kecil, sulit
tidur, gangguan lambung.
·
Gejala
Emosional
Bila tidak ditangani dengan baik, stres dapat
membawa orang terpaksa berurusan dengan psikiater. Gejalanya seperti resah, sering
merasa bingung, sulit berkonsentrasi, sulit mengambil keputusan, tidak enak perasaan,
atau perasaan kewalahan ( exhausted), gugup.
·
Gejala
Intelektual
Stres juga berdampak pada kerja intelek seperti berbicara
cepat sekali, mudah lupa, kehilangan rasa humor yang sehat, mutu
kerja rendah, dan masih banyak lagi.
·
Gejala
Interpersonal
Sters mempengaruhi
hubungan dengan orang lain baik di dalam rumah maupun luar rumah. Gejalanya
seperti kehilangan kepercayaan terhadap orang lain dan suka mencari-cari kesalahan
orang lain.
b. Sumber-Sumber Stres
Setiap orang dapat terkena stres. Lama, keseringan,
serta intensitasnya stres berbeda dari stu orang lain ke orang lain. Dari mana
saja datangnya stres dan apa saja sumbernya?
·
Sumber
stres dalam diri seseorang
Stres ini dapat bersumber pada orang yang
mengalami stres karena penyakit yang dideritanya tidak kunjung sembuh dan dari
pertentangan dalam memilih di antara mana yang paling baik untuk diri.
·
Sumber
stres dalam keluarga
Dalam keluarga tentu masing-masing orang memiliki
watak berbeda-beda. Karena perbedaan watak inilah maka, sering terjadi konflik.
Konflik inilah yang membuat kita mudah terkena stres. Konflik ini antara lain
pertengkaran orang tua, masalah dengan saudara, ribut karena hal sepeleh,
perceraian orang tua, dan merasa tidak adil diperlakukan dalam keluarga.
·
Sumber
stres dari lingkungan
Lingkungan yang merupakan tempat kita tumbuh dan
berkembang tidak setiap hari menawarkan sesutu yang indah terus menerus. Hidup
di lingkungan tentunya kita akan sering juga menyaksikan konflik.
Konfli-konflik inilah yang membawa pengaruh terhadap tubuh kita sehingga
menjadi stres. Konflik ini seperti: dipergunjing oleh tetangga, tidak diterima
di lingkungan sepermainan, dan dikucilkan.
Ø Ice Breaking “Sambung Menyambung Lagu”
Jenis
Permainan : Sambung Menyambung
agu
Durasi : 5 menit
Peserta : seluruh siswa-siswi
Cara
bermain :
1.
Siswa
diintruksikan untuk membentuk lingkaran
2.
Lalu 1
orang siswa ditunjuk untuk berdiri di tengah lingkaran
3.
Siswa
yang ada di tengah permainan, lalu disuruh untuk menyanyikan lagu pilihannya
4.
Di
tengah lagu, siswa tersebut akan disuruh berhenti
5.
Kata
terakhir lagu tersebut akan dilanjutkan oleh teman di luar lingkaran yang
ditunjuk oleh siswa di engah lingkaran (lagu yang dilanjutkan boleh berasal
dari lagi yang lain, yang penting kata yang disambung harus dari kata dari lagu
sebelumnya).
6.
Teman
yang tidak bia menyambung lagi adalah teman yang kalah
7.
Teman
yang salah akan diberikan hukuman (hukuman bebas)
Tujuan:
1. Peserta menjadi semakin akrab
2. Peserta mampu melupakan stres sejenak
3. Membangun keakraban di antara sesama siswa
Ø Menyanyikan bersama-sama Lagu “Jangan Menyerah”
LEMBAR KERJA 1
“Perilaku Diri dan Kegiatan Dikala Stres”
Saat kita sedang mengalami stres, tentu ada
banyak sekali yang akan terjadi dalam diri. Untuk itu dalam waktu 3 menit,
tuliskan sebanyak mungkin perilaku diri dan kegiatan yang dilakukan saat anda
mengalami stres.
·
Perilaku
diri dikala stres
..........................................................................
..........................................................................
..........................................................................
..........................................................................
..........................................................................
..........................................................................
..........................................................................
..........................................................................
..........................................................................
·
Kegiatan
yang dilakukan saat stres
.........................................................................
.........................................................................
.........................................................................
.........................................................................
.........................................................................
.........................................................................
.........................................................................
.........................................................................
.........................................................................
.........................................................................
Lembar Kerja 2
“Kuisioner Gejala-Gejala Stres”
Stres membuat kita banyak mengalami
gejala-gejala, baik gejala fisik, emosi, intelektual, dan interpersonal.
Berikut akan diberikan beberapa gejala-gejala umum yang sering terjadi di kala
stres. Anda diminta untuk memberikan tanda check-list pada gejala yang sering
anda alami.
Jenis Gejala
|
Gejala-Gejala
|
Keterangan
|
|
Ya
|
Tidak
|
||
Gejala fisik
|
o
Sakit
kepala, pusing, pening
o
Tidur
tidak teratur, insomnia
o
Sakit
punggung terutama di bagian bawah
o
Mencret-mencret
dan radang usus besar
o
Sulit
buang air besar, sembelit
o
Gatal-gatal
pada kulit
o
Urat
tegang-tegang terutama pada leher dan bahu
o
Tekanan
darah tinggi atau serangan jantung
o
Kelewat
berkeringat
o
Lelah
atau kehilangan daya energi
|
||
Gejala emosional
|
o
Gelisah
atau cemas
o
Sedih,
depresi, mudah menangis
o
Merana
jiwa dan hati / mood berubah-ubah cepat
o
Mudah
panas dan marah
o
Gugup
o
Rasa
harga diri menurun atau merasa tidak aman
o
Terlalu
peka dan mudah tersinggung
o
Marah-marah
o
Gampang
menyerang orang dan bermusuhan
o
Emosi
mengering atau kehilangan energi emosi
|
||
Gejala intelektual
|
o
Susah
berkonsentrasi atau memusatkan pemikiran
o
Sulit
membuat keputusan
o
Mudah
terlupa
o
Pikiran
kacau
o
Daya
ingat menurun
o
Melamun
secara berlebihan
o
Pikiran
dipenuhi oleh satu pikiran saja
o
Kehilangan
rasa humor yang sehat
o
Produktivitas
atau prestasi belajar menurun
o
Dalam
belajar jumlah kekeliruan yang dibuat bertambah
|
||
Gejala interpersonal
|
o
Kehilangan
kepercayaan terhadap orang lain
o
Mudah
mempersalahkan orang lain
o
Mudah
membatalkan janji atau tidak memenuhinya
o
Suka
mencari-cari kesalahan orang lain
o
Menyerang
orang lain denga kata-kata
o
Mengambil
sikap terlalu membentengi diri
o
“mendiamkan
orang lain”
|
STRES
“Aku Tidak Siap Menghadapi UN”
Menjadi seorang siswa, artinya kita harus siap
dengan tuntutan dan tantangan yang akan kita hadapi selama bersekolah. Salah
satu tantangan terberat yang dihadapi oleh siswa-siswi adalah ujian nasional.
Ujian nasional adalah sistem evaluasi pendidikan yang diberikan kepada semua
daerah oleh pemerintah pusat. Ujian nasional menjadi sebuah ketakutan terbesar
yang dihadapi oleh semua anak yang menempuh ujian akhir, dikarenakan
keberhasilan mereka ditentukan oleh lulus atau tidaknya mereka dalam ujian
nasional ini. Akibat ketakutan dan kecemasan ini siswa-siswi di sekolah menjadi
tertekan dan akhirnya menjadi sangat stres. Selain takut akan kejelasan lulus atau tidaknya diri nanti,
ada faktor lain yang mempengaruhi mengapa siswa-siswi selalu merasa stres saat
menghadapi ujian.
·
Faktor Penyebab Siswa Stress
Berbagai tekanan psikologis dariorang tua dan guru yang mengharuskan agar sisw lulus, membuat siswa
menjadi sangat stres, tertekan, dan kepikiran. padahal (dari orang tua dan guru yang mengaharuskan siswa lulus) yang datang pada siswa, membuat
siswa menjadi stress saat hendak UN. Padahal, setiap kegiatan, setiap
pembelajaran, memerlukan evaluasi
1.
Pemberitaan Media
Menjelang UN, banyak sekali pemberitaan yang di
sampaikan oleh berbagai media. Diakui atau tidak, media, baik
elektronik maupun media cetak, berperan dalam membuat siswa semakin stress.
Bagaimana tidak, sebelum Un dilaksanakan, media begitu gencar memberitakan
anak-anak yang stress saat UN di tahun lalu. Ditambah lagi dengan liputan penuh
dengan air mata pada siswa-siswa yang tidak lulus pada tahun sebelumnya.
Liputan-liputan media elektronik (televisi) yang memberitakan
kecurangan-kecurangan saat UN secara live pada saat UN masih berlangsung, dapat membuat siswa-siswa yang
jujur menjadi bimbang. Diakui atau tidak, lebih banyak media yang menyorot
siswa yang tidak lulus dibandingkan siswa yang lulus. Padahal, siswa yang lulus
lebih banyak dari pada siswa yang tidak lulus, sebelum dan selama UN
berlangsung.
2.
Statemen Para Pakar
Para pakar juga berperan dalam membuat siswa semakin
takut. Komentar-komentarnya yang "BOMBASTIS" tentang tidak perlunya
UN dapat membentuk pola pikir negatif pada diri siswa. Siswa merasa bahwa UN
tidak perlu (berdasarkan pendapat para pakar), namun mereka harus tetap
melaksanakannya. Pertentangan di dalam diri siswa ini tentu memberikan pengaruh
terhadap diri siswa.
3.
Tekanan Orang tua dan Guru
Orang tua ingin yang terbaik dengan masa depan
anaknya. Untuk mencapai nilai terbaik, maka orang tua membebani anak-anaknya
dengan berbagai kursus pelajaran yang dapat secara langsung maupun tidak
langsung mempengaruhi kesehatan anak, istirahatnya, dan perkembangannya. Banyak
orang tua tidak menyadari bahwa membantu si anak merasa relaks justru akan
menyegarkan pikiran dan membantunya belajar dengan lebih baik. Sebaliknya,
orang tua terus membebani anak-anak mereka untuk mendapatkan prestasi terbaik
dan lulus ujian dengan memuaskan. Sama seperti orang tua, banyak guru ingin
siswanya mendapat nilai terbaik. Guru selalu mendorong muridnya untuk unggul
dalam pelajaran, terutama jika muridnya berprestasi. Mengapa guru juga ikut
menekan murid-muridnya mendapat nilai terbaik? Karena reputasi guru dan sekolah
dipertaruhkan saat ujian sekolah khususnya Ujian Nasional.
4.
Tekanan dari Sesama Siswa
Semangat
kompetisi akan semakin memanas menjelang ujian sekolah. Setiap siswa
berlomba-lomba untuk menjunjukkan prestasi terbaik. Bahkan segala cara
dilakukan untuk meraih nilai tertinggi termasuk menyontek maupun mencari
bocoran soal.
5.
Tekanan dari Diri Sendiri
Siswa berprestasi cenderung menjadi perfeksionis.
Sehingga jika suatu kemunduran atau kegagalan terjadi, entah itu nyata atau
masih belum terjadi, dapat membuat siswa di sekolah
senantiasa menjadi stres dan bingung menghadapi hal ini.
·
Gejala-Gejala
Stres Menjelang UN
Saat menjelang UN, stres yang semakin meningkat
akan menunjukan gejala-gejalanya. Gejala-gejala yang dihadapi atau dialami oleh
hampir semua siswa-siswi ini adalah:
1. Gejala Fisiologis
Ø Keringat dingin
Ø Pusing, mual
Ø Sering buang air kecil
Ø Sembelit, gangguan pada pencernaan
Ø Hilang selera makan dan energi
2. Gejala emosional
Ø Takut berlebihan
Ø Sering cemas tanpa alasan yang jelas
Ø Gugup dan mudah marah
Ø Sedih, depresi, mudah menangis
Ø Mudah tersinggung dan merasa tersaingi
3. Gejala intelektual
Ø Sulit berkonsentrasi
Ø Sering melakukan banyak kesalahan
Ø Daya ingat menurun
Ø Energi belajar menurun
Ø Pikiran kacau
4. Gejala interpersonal
Ø Merasa terancam dengan teman yang lebih pintar
Ø Kehilangan kepercayaan terhadap teman dan orang
lain
Ø Suka mencari-cari kesalahan teman
Ø Menjauhi orang lain
Ø Suka marah-marah dengan teman
MEREDUKSI STRES
Ada masalah tentu pun ada solusi yang penting
kita punya niat untuk mengatasi masalah. Begitu pun halnya dengan stres. Ada
stres tentu ada cara untuk mengatasi stres tersebut. Jadi jangan pernah takut
dengan stres. Berikut akan disajikan beberapa cara untuk mereduksi stres yang
akan mungkin kita alami saat stres.
1. Kenali dahulu stres, ungkapkan, dan buang rasa
stres tersebut
Langkah
awal untuk mengatasi stres adalah dengan mengenal stres tersebut. Setelah stres
tersebut dikenali lalu ungkapkan stres tersebut. Cara mengungkapkannya bisa
dengan menulis stres tersebut di sebuah kertas atau dengan mengungkapkannya
secara langsung. Setelah diungkapkan, kumpulkan niat dan buang stres tersebut
bisa dengan cara membakar kertas tersebut, atau meluapkannya dengan berteriak.
2. Rajin berdoa dan mempersiapkan mental
Langkah
selanjutnya adalah selalu rajin berdoa. Rohani yang selalu diisi akan susah
dimasuki oleh stres. Selain berdoa kita harus mempersipkan mental dengan cara
selalu berelaksasi melalui meditasi, yoga, ataupun ret-ret.
3. Buat rencana belajar
Buat rencana belajar. Misalnya mata
pelajaran apa yang ingin Anda pelajari lebih dulu. Lalu di bidang mana Anda
lebih lemah. Coba buat rencana belajar dengan memprioritaskan pelajaran yang
paling sulit. Persiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan pelajaran Anda
termasuk alat tulis, kertas, dan kalkulator jika dibutuhkan. Persiapkan juga buku pelajaran dan catatan anda saat
membuat rencana belajar.
4.
Cari tempat belajar
yang ideal
Untuk menghindari
stres menjelang ujian nasional, kita dapat mencari tempat yang ideal untu
belajar. Tempat yang ideal yaitu bebas dari gangguan. Bila tempat belajar bebas
dari gangguan, otak kita akan bekerja dengan baik tampa adanya tekanan.
5.
Jangan Menunda
Agar stres kita
tidak bertumpuk, jangan pernah menunda untuk belajar. Segera belajar dan jangan
belajar pada detik-detik terakhir atau pada malam sebelum ujian. Bila kita
mengabaikan hal ini, maka tubuh dan otak kita akan tertekan dan gampang sekali
menjadi gugup dan cemas.
6.
Jangan lupa
beristirahat
Tubuh yang sehat
dan siap adalah tubuh yang selalu beristirahat. Tubuh kita tentu akan
menunjukan tanda-tanda saat ia sudah mulai lelah. Saat tubuh sudah menunjukan
alarm lelah, jangan paksa tubuh untuk terus bekerja. Beristirahatlah agar tubuh
semakin siap untuk kegiatan berikut. Tubuh yang lelah dan jarang beristirahat
maka tubuh mudah terserang penyakit dan stres.
7.
Berpikir Positif
Pikiran positif
merupakan cara yang paling efektif untuk membantu terhindar dari stres.
Bentuklah dari awal pemikiran bahwa anda bisa menghadapi ujian nasional dan
anda pasti lulus. Ulangi dan latihlah pikiran ini, maka rasa percaya diri kita
akan semakin terbentuk dan kita tidak mudah gugup dan cemas serta siap
menghadapi UN.
MOTIVASI
A. Definisi Motivasi
Motivasi
berarti dorongan, kehendak, atau kemauan. Motivasi
adalah tenaga-tenaga (forcer) yang membangkitkan dan mengarahkan tingkah laku
individu. Motivasi tidak dapat diamati secara langsung, akan tetapi dapat dilihat, dinilai dari tingkah lakunya, baik yang berupa rangsangan,
dorongan atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu. Motivasi
merupakan kekuatan potensial yang ada dalam diri seorang manusia yang dapat
dikembangkan dan dapat mempengaruhi hasil kinerjanya secara positif atau
negatif.
Mc. Donald mendefinisikan motivasi sebagai suatu
perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya
afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan. Perumusan definisi tersebut
mengandung tiga unsur yang saling berkaitan yaitu :
a.
Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi seseorang.
b.
Motivasi ditandai dengan timbulnya perasaan (dorongan afektif).
c.
Motivasi ditandai oleh reaksi – reaksi mencapai tujuan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu
energi atau tenaga yang dapat membangkitkan atau mengarahkan tingkah laku
individu yang ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai
tujuan.
B.
Jenis-jenis Motivasi
Jenis-jenis motivasi ada 2 yaitu motivasi positif dan motivasi negatif.
1. Motivasi positif adalah proses untuk mencoba mempengaruhi orang lain agar
menjalankan sesuatu yang kita inginkan dengan cara memberikan kemungkinan untuk
mendapatkan hadiah.
2. Motivasi negatif adalahv proses untuk mempengaruhi seseorang agar mau melakukan sesuatu yang kita
inginkan tetapi teknik dasar yang digunakan adalah lewat kekuatan ketakutan.
Motivasi
positif efektif untuk jangka panjang, sedangkan motivasi negatif untuk jangka
pendek saja. Secara umum motivasi dibagi menjadi 2 yaitu :
1.
Motivasi Intristik Motivasi yang
berasal dari dalam diri siswa/orang itu sendiri.
2.
Motivasi Ekstrinsik Dorongan yang
ada pada diri seseorang untuk melakukan suatu tindakan atau perbuatan. Namun
dorongan tersebut dating dari luar individu yang bersangkutan. Jadi orang itu
dirangsang dari luar.
Menurut sifatnya motivasi dibedakan atas tiga macam, yaitu:
1. Motivasi takut (fear motivation),
yakni individu melakukan suatu perbutan karena takut.
2. Motivasi insentif (incentive
motivation), yakni individu melakukan suatu perbuatan untuk mendapatkan sesuatu
insentif. seperti mendapatkan honorarium, bonus, hadiah, penghargaan
3. Motivasi sikap (attitude
motivation), yakni motivasi ini lebih bersifat intrinsik (muncul dari dalam diri
individu)
Menurut Abraham Maslow, motivasi terbagi menjadi lima macam,
yaitu:
a. Motif fisiologis, yaitu
dorongan-dorongan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan akan makan, minum,
bernafas, bergerak dll.
b. Motif pengamanan, yaitu
dorongan-dorongan untuk menjaga atau melindungi diri dari gangguan.
c. Motif persaudaraan dan kasih sayang,
yaitu motif untuk membina hubungan baik denga jenis kelamin yang sama maupun
yang berbeda.
d. Motif harga diri, yaitu motif untuk
mendapatkan pengenalan, pengakuan penghargaan dan penghormatan dari orang lain.
e. Motif aktualisasi diri. Manusia
memiliki potensi-potensi yang dibawa dari kelahirannya dan kodrtnya sebagai
manusia.
C.
Teori Motivasi
Motivasi sangat dibutuhkan
seseorang untuk membangkitkan semangat seseorang. Berikut beberapa teori
menurut pendapat para ahli yaitu:
Teori Hierarki Kebutuhan, menurut
maslow didalam diri setiap manusia ada lima jenjang kebutuhan, yaitu:
1. faali (fisiologis)
2. Keamanan, keselamatan dan perlindungan
3. Sosial, kasih sayang, rasa dimiliki
4. Penghargaan, rasa hormat internal seperti harga diri, prestasi
5. Aktualisasi-diri, dorongan untuk menjadi apa yang mampu ia menjadi.
Jadi jika seorang pimpinan ingin memotivasi seseorang, menurut maslow,
pimpinan perlu memahami sedang berada pada anak tangga manakah bawahan dan
memfokuskan pada pemenuhan kebutuhan-kebutuhan itu atau kebutuhan dia atas
tingkat itu.
Teori X dan Y , teori yang
dikemukakan olehv Douglas
McGregor yang menyatakan bahwa dua pandangan yang jelas berbeda mengenai
manusia, pada dasarnya satu negative (teori X) yang mengandaikan bahwa
kebutuhan order rendah mendominasi individu, dan yang lain positif (teori Y)
bahwa kebutuhan order tinggi mendominasi individu.
Teori Motivasi – Higiene, dikemukakan oleh psikolog Frederick Herzberg,
yang mengembangkan teori kepuasan yang disebut teori dua faktor tentang
motivasi. Dua factor itu dinamakan factor yang membuat orang merasa tidak puas
atau factor-faktor motvator iklim baik atau ekstrinsik-intrinsik tergantung
dari orang yang membahas teori tersebut. Faktor-faktor dari rangkaian ini
disebut pemuas atau motivator yang meliputi:
1. prestasi (achievement)
2. Pengakuan (recognition)
3. Tanggung Jawab (responsibility)
4. Kemajuan (advancement)
5. Pekerjaan itu sendiri ( the work itself)
6. Kemungkinan berkembang (the possibility of growth)
D.
Faktor-faktor yang Mempermudah Timbulnya Motivasi Belajar
1.
Readiness (Kesiapan)
Kesiapan
adalah Keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi
respons/jawaaban dengan cara tertentu terhadap situasi tertentu.
2.
Incentive
Incentive
adalah penghargaan yang diberikan atas keberhasilan siswa, sehingga siswa
terdorong untuk melakukan usaha lebih lanjut guna mencapai tujuan-tujuan
pengajaran. Hal ini sangat berguna untuk meningkatkan motivasi siswa.
Penghargaan ini misalnya berupa pujian, angka yang baik, memberi hadiah, dan
lain-lain. Incentive dapat dibedakan menjadi dua macam:
Insentif istrinsik, yaitu situasi
yang mempunyai hubungan fungsional dengan tugas dan tujuan.. Insentif
ekstrinsik, yaitu situasi yang tidak mempunyai hubungan fungsional dengan
tugas.
3.
Transfer
Transfer
adalah pengaruh dari hasil belajar yang telah diperoleh pada waktu yang lalu
terhadap proses dan hasil belajar yang dilakukan kemudian. Apabila hasil
belajar yang terdahulu itu memperlancar proses beelajar berikutnya, maka
transfer tersebut disebut transfer positif. Namun jika mengganggu proses
belajar berikutnya maka transfer tersebut disebut transfer negatif.
MOTIVASI MENGHADAPI UN
Menjelang
ujian tentu akan banyak sekali kegiatan kita berubah menjadi rutin. Seperti jam
belajar kita semakin meningkat, les tambahan, dan mengerjakan soal-soal UN
tahun-tahun sebelumnya yang banyaknya minta ampun. Hal ini tentu membuat kita
menjadi cepat mudah menyerah dan semakin stres. Untuk menghadapi ini kita butuh
sesuatu sebagai penyemangat agar bisa sukses menuju UN, yaitu motivasi.
Motivasi sangat berguna untuk memberikan dorongan agar kita selalu semangat dan
tidak mudah menyerah. Untuk dapat termotivasi agar siap menghadapi UN, kita
dapat menggunakan berbagai banyak macam cara. Berikut cara-cara simple agar
kita selalu termotivasi dalam menghadapi UN. Mau tahu seperti apa? Ini dia:
1. Pikirkanlah
bagaimana masa depanmu nanti bila kamu gagal atau bila kamu berhasil.
Dengan
memikirkan hal ini, maka kita menjadi terpacu untuk berusaha sebaik mungkin
agar berhasil.
2. Ingat kerja
keras orang tua
Dengan
mengingat kerja keras orang tua selama ini, kita menjadi terpacu untuk
membanggakan mereka dan membayar hasil keringat mereka dengan lulus UN.
3. Ingatlah
rasa kasih sayang orang
tua kita terhadap kita
sewaktu kecil, dan perbuatan orang
tua kita yang ingin
kita bahagia, orang
tua kita pun
melakukan apa saja demi membahagiakan kita. Pastilah kita sangat ingin membahagiakan orang tua kita, dengan
menunjukan bahwa kita bisa.
4. Belajarlah seperti rang tua kita yang mencari nafkah,
maka kita akan selalu termotvasi.
5. Membaca kata-kata, buku-buku motivasi, cara sukses
menghadapi UN, dan menonton video-video orang sukses UN.
Dengan membaca hal-hal seperti ini, kita merasa semakin
terbantu untuk siap dalam menghadapi UN dan punya bekal untuk dapat selalu
termotivasi sukses. Begitu pun halnya dengan menonton. Motivasi yang didapat
dari hasil visualisasi akan mudah untuk selalu diingit. Tontonlah video-video
orang yang sukses dalam menghadapi UN, maka kita akan terbantu untuk selalu
berhasil.
Beberapa hal diatas adalah sekelumit
cara yang dapat dilakukan agar kita selalu termotivasi. Jangan pernah takut
dengan yang namanya stres karena kita punya motivasi untuk menghadapi. Selalu
yakin dan percaya bahwa kita adalah orang yang sangat berhasil dan teruslah
untuk memotivasi diri.
Selamat Berjuang ya!
Lembar Kerja 3
“Niat dan Strategi Menghadapi UN”
Setelah mendengarkan materi tentang motivasi menghadapi
UN, anda diminta untuk menuliskan niat dan strategi yang akan anda lakukan agar
anda siap untuk menghadapi UN, tanpa terpengaruh oleh hal apa pun termasuk
stres.
8.
Niat saya dalam menghadapi UN adalah:
...........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
9.
Strategi saya dalam menghadapi UN adalah:
...........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Ø Menonton Video
pendek motivasi “orang-orang sukses”
0 komentar:
Posting Komentar